MATARAN, NTB - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB menuntut pemerintah bertanggung jawab atas krisis air dan kerusakan lingkungan yang semakin parah di Gili Meno dan Trawangan, yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
Direktur Eksekutif Walhi NTB, Amri Nuryadin, menyoroti dampak buruk aktivitas PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) yang diduga mencemari ekosistem laut akibat pembuangan limbah salinitas tinggi dari penyulingan air laut. Limbah tersebut merusak terumbu karang, mencemari laut, dan mengancam mata pencaharian warga serta sektor pariwisata.
Amri juga mengungkapkan bahwa izin PT TCN telah dicabut oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun perusahaan tetap beroperasi. “Kami mendesak PT TCN menghentikan seluruh aktivitasnya dan pemerintah segera mencari solusi jangka pendek maupun panjang, ” tegasnya, Kamis (12/12/2024)
Dalam momen Pilkada serentak 2024, Walhi NTB mendorong masyarakat memilih pemimpin yang peduli lingkungan. “Pilihlah pemimpin yang berkomitmen melestarikan lingkungan, bukan yang hanya mengutamakan pembangunan tanpa memikirkan dampaknya, ” tambah Amri.
Selain itu, Walhi NTB mendukung Polri menjaga situasi kondusif di Gili Tramena agar pariwisata tetap aman dan berkelanjutan. (Adb)