Lombok Tengah NTB - Direktur Rs Mandalika Provinsi NTB dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM menegaskan akan total berikhtiar dalam penanganan stunting, khususnya di wilayah Kec Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Selain itu, penanganan yang dilakukan juga harus berbasis data rill di lapangan serta kolaboratif dengan Pemerintah Kabupaten, kecamatan, hingga desa dan dusun.
" Saat ini data kami total ada 80 anak dengan sebaran se - kecamatan Pujut. Insyaallah bersama pemda akan berkolaborasi membantu masyarakat untuk penanganan stunting, " terang dr. Oxy saat mendampingi Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah pada Peluncuran Gerakan Gotong Royong Pelaksanaan Bakti Stunting di Desa Bujak Dusun Montong Paok Batukliang Lombok Tengah, (16/5).
Pada kesempatan tersebut, dr. Oxy juga menjelaskan bahwa Ibu Hamil Anemia, dan Bumil KEK atau Kekurangan Energi Kronis juga akan menjadi perhatian bersama. "Bumil Anemia, Bumil KEK dan Wasting juga akan menjadi target penanganan" jelas dr. Oxy
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Sementara itu, dalam kunjungannya, Wagub NTB Ummi Rohmi memastikan alat timbangan pada posyandu keluarga menggunakan digital, tidak menggunakan dacin yang manual, termasuk antropometri merupakan peralatan yang standar dalam menciptakan posyandu yang berkualitas sehingga datanya menjadi akurat dan valid.
"Dengan datanya yang akurat dan valid maka posisi NTB di nasional baik kesehatan pendidikan terus naik sehingga tidak diremehkan dengan pelayanan posyandu keluarga yang berkualitas, " tegas Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Diceritakan Umi Rohmi, Pemprov NTB telah memberikan tanggungjawab kepada para OPD untuk mengintervensi data-data anak stunting yang tergolong masih tinggi. Sehingga OPD memiliki Kecamatan binaan seperti di Desa Bujak ini adalah binaan RSUD Provinsi NTB.
"Saya harap pemerintah kabupaten Lombok Tengah juga bisa melakukannya sehingga bisa kalaborasi dengan salah satu OPD Provinsi dimasing-masing kecamatan dalam menurunkan angka stunting, " pungkasnya.. (Adb)